Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2017

Hai kamu...

Hai, kamu... Maaf sudah membuat mu lama menunggu.  Menanti jawaban setiap waktu. Sampai akhirnya Allah sendiri yang membukakan pintu. Hai, kamu... Aku merasa ini seperti mimpi.  Tak disangka, sedekat ini jarak seseorang yang aku tunggu. Mungkin dulu aku sibuk mencari Sampai sering mengabaikan kedatanganmu Hai, kamu... Aku selalu tandai kemana kita pergi. Tempat yang pernah kita kunjungi Semuanya sering membuat aku tersipu malu Hai kamu... Di atas sajadah. ku titipkan rasa rindu Semoga Allah mudahkan segala urusan Sampai kita berdua berdiri di atas pelaminan Aamiin "kamu, satu kata yang bisa membuat aku tersenyum"

Mawar Putih dan Janji Adam

Air mata Disa langsung membasahi pipinya begitu ia sampai di rumah. Malam itu hatinya seperti terasa sesak. Pertanyaan Adam memenuhi isi kepalanya, hingga perlahan ada rasa yang menyayat hati. Pikiran Disa bercampur aduk. Bagaimana pun, sejak ia memutuskan jalan dengan Adam rasa kagum itu telah berubah menjadi rasa lain. Tapi saat itu, Disa tak berani bilang sayang ataupun cinta, sebelum lelaki yang sudah dua tahun menunggunya itu datang melamar dan menghalalkannya. Disa memendam rasa itu. Meskipun ada keinginan untuk mengutarakannya tiap kali mereka berbalas pesan. Hampir tiap malam, Adam selalu menunggu Disa pulang. Hingga suatu  hari Adam menanyakan sesuatu pada Disa. Malam itu,  mereka berdua dalam perjalanan pulang. Disa baru saja menemani Adam bertemu dengan teman-temannya. Suasana yang semula cair mendadak dingin begitu pertanyaan itu keluar. "Kalau ada lelaki lain yang datang melamarmu sebelum aku, apa kamu akan tetap menerimanya" tanya Adam saat perjalanan