Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2010

nasib pasar tradisional

PASAR TRADISIONAL Mall, supermarket, dan sejenisnya semakin berkembang di tengah kita. hal ini tentunya semakin menggeser keberadaan pasar tradisional. Yah, memang tidak bisa di salahkan jika sebagian orang lebih memilih berbelanja di mall, supermarket atau minimarket di banding dengan pasar tradisional. Dari segi  kenyamanan, kemudahan kelengkapan,dan keamanan supermarket memang lebih unggul. 1.       KENYAMANAN Mall ataupun supermarket lebih nyaman disbanding pasar tradisional mall unggul dalam hal kebersihan lingkungannya. Tidak seperti pasar tradisional yang seringkali ‘kotor alias becek. 2.       KEMUDAHAN Di mall, kita lebih mudah mendapatkan barang yang diinginkan karena tempatnya yang telah diatur sedemikian rupa. Tidak semerawut seperti di pasar tradisional. 3.       KELENGKAPAN mall jauh lebih lengkap disbanding pasar tradisional. Berbagai produk mulai dari sembako, elektronik ada di Mall. Selain itu Mall juga di lengkapi dengan

SinetrON masa Kini...

Jika harus memilih sinetron saat ini yang memiliki nilai edukasi memang bukanlah perkara mudah. Karena, jika harus berkata jujur sinetron yang berkembang di Indonesia saat ini, hampir semuanya tidak mengandung nilai edukasi. menurut saya, nilai edukasi yang diberikan oleh media hanya tersirat sehingga yang terlihat lebih dominan nilai-nilai kekerasan disbanding nilai moral yang mendidik. Oleh karena itu, dalam hal ini memang sangat membutuhkan sikap kritis dari masyarakat yang menonton itu sendiri. Nilai edukasi yang ada di sinetron terkandung dalam setiap adegan yang diperankan oleh actor dan aktrisnya. kita tahu bahwa tidak semua penonton itu adalah khalayak aktif yang mampu menganalisiss isi dari sinetron. Sedangkan permasalahan yang ada adalah adegan yang sering dan menjadi ‘bulan-bulanan’ sinetron Indonesia  berkutat pada kekerasan, hedonism, dan seksualitas.  Ditambah pula, tidak adanya segmentasi khalayak atas sinetron yang ditayangkan. Sehingga batasan, mana yang boleh di

ke Gunung???

                Sebagian orang berpikir, apa sih enaknya naik gunung?itu kan bikin capek!”  naik gunung berarti jauh dari peradaban. Emang gak salah kalo ada yang bilang seperti itu, karena saya pun awalnya demikian. Mendaki gunung tidak senikmat yang saya bayangkan. Susah, capek , whuahh..., pokoknya yang gak enak2 banyak deh. Eitzz... tunggu dulu, meski gak enak  tapi ada buanyaaak pelajaran yang bisa kamu dapatkan ketika kamu melakukan proses yang namanya mendaki. Mendengar kata mendaki, pastinya pikiran kita tertuju pada perjalanan menuju puncak gunung. Semakin terus kita berjalan, perjalanan kita semakin naik dan pastinya semakin berat. Buat  saya pribadi disitulah rasa nikmatnya melakukan pendakian gunung. Apalagi jika berhasil sampai di puncak tertinggi. Wauuw.., rasanya sungguh nano-nano deh. Takjub melihat kebesaran ALLAH, puas karena berhasil melewati segala rintangan. Saya bukan orang yang suka naik gunung, tapi saya cukup kagum dan bangga dengan mountaineers

Melelahkan Tapi Asyik

-->             Melakukan sebuah ekspedisi bukanlah hal yang mudah. Ekspedisi bukanlah tameng untuk dapat hura-hura.. Banyak hal yang harus dipersiapkan dengan matang sehingga visi dan misi dapat tercapai. Salah dalam merencanakan SAMA HALNYA DENGAN MERENCANAKAN SEBUAH KEGAGALAN. Selama kurang lebih satu setengah bulan Tim Ekspedisi Pandawa Ailurops ursinus Gunung Hutan yang terdiri dari Revi Chandra Pratama (pepi), Ginta Fabriarsa (ginta), Febriula Sindisari (sindi), dan  Banu Hanifah Al Tera (tera) melakukan persiapan, baik persiapan masing-masing anggota tim maupun persiapan administrasi lainnya.             Tenaga, pikiran, materi kami korbankan demi terlaksananya Ekspedisi Pandawa Ailurops ursinus Gunung Hutan ke Arjuna Welirang. Pro Kontra atas keputusan kami dalam memilih Gunung Arjuna Welirang sebagai target Ekspedisi menjadi warna dalam perjalanan kami. Saran, kritikan, sindiran juga mengisi hari-hari kami dalam mempersiapkan Ekspedisi ini. Namun kami berusaha un

Mahasiswa PLUS2, Yukk

      Jangan hanya menjadi mahasiswa biasa. Mugkin hal ini patut dijadikan prinsip bagi para mahasiswa. Dan motto tersebut berhasil diaplikasikan oleh teman kita, MESIA CHRISTI PERDANASARI atau yang akrab disapa mesia. Dara kelahiran, 11 maret 1987 ini merupakan salah satu mahasiswa terbaik di fakultas ilmu social dan ilmu politik (FISIP) UndiP . Sejak tahun 2005 lalu, mesia telah tercatat sebagai mahasiswi di jurusan administrasi public. Dan kinia, Ia berhasil lulus dengan indeks prestasi komulatif (IPK) tertinggi kedua se fakultas, yakni 3.72.      Hidup adaIah perjuang. Dan mesia berjuang demi masa depannya. Awalnya ia pun tidak menyangka bisa mendapatkan IPK setinggi itu. Ia hanya berusaha untuk melakukan yang terbaik sesuai dengan motto hidupnya yang diambil dari film love.  “ JANGAN PERNAH MENYERAH, KARENA KITA TIDAK AKAN TAU APA YANG AKAN TERJADI ESOK KALO KITA BERHENTI DIHARI INI “. Tidak berbeda dengan mahasiswa pada umumnya. Selesai kuliah, mesia pun biasanya

PereMpuan itu HebaT

PEREMPUAN. Kata tersebut memiliki makna yang besar. Jika diperhatikan kata perempuan. terdiri dari satu kata yaitu empu, yang kemudian diberi awalan dan akhiran per- dan –an. Jika di eja satu persatu menjadi per- empu -an. Kata perempuan bisa diartikan sebagai yang di ‘empu’ kan. Mendengar kata “empu” persepsi kita pasti merujuk pada seseorang yang dihormati, dijunjung tinggi, bijaksana, lemah lembut, dan segala hal yang menunjuk pada sikap halus. Percaya atau tidak seorang perempuan memilki pengaruh yang besar bagi kehidupan di dunia ini. Seorang perempuan memilki kekuatan yang besar bahkan kekuatannya bisa melebihi seorang laki-laki. tanpa maksud untuk membandingkannya dengan kaum laki-laki namun itulah “real reality”. Bukti kekuatan perempuan bisa dilihat ketika mereka sedang mengandung dan melahirkan. Betapa kuatnya mereka, betapa beraninya mereka mempertaruhkan nyawanya demi sang anak. Walaupun demikian, keberadaan perempuan di tengah masyarakat seringkali dianggap lemah.