Langsung ke konten utama



     Karang Asem Barat, itulah nama desa tempat tinggal ku. Berada di kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor. Desa ini juga memiliki sebutan sebagai kampung kambing. Eitz.., bukan berarti kampung ini dihuni oleh banyak kambing. Tetapi konon, berdasarkan kepercayaan warga, kampung ini dahulu ada penunggu nya yang berwujud kambing. Warga menyebutnya "mbah kambing' dan sampai sekarang desa ini disebut sebagai kampung kambing. Sebagai pendatang di desa, sudah menjadi kewajiban untuk menghormati kepercayaan yang ada. 

    Tidak seperti desa pada umumnya yang begitu kental dengan nuansa alamnya. Di desa ini tidak ada hamparan sawah hijau yang menyejukkan mata. Ataupun suara jangkrik di malam hari. Yang ada justru suara kendaraan bermotor melaju dan hilir mudik truk-truk pengangkut susu. Di desa ini memang terdapat banyak pabrik. Kebanyakan warga di sini adalah pendatang yang mengadu nasib. Ada beberapa pabrik yang berkembang di kawasan citeureup. Mulai dari pabrik berskala besar hingga pabrik-pabrik kecil. seperti PT. Indocement, PT.Prafa TBK, PT. Argha Karya, PT. Sugizindo, dan masih banyak lagi. 

    Untuk tempat wisata, desa Citeureup letaknya juga memiliki beberapa tempat wisata yang bisa dikunjungi. Meskipun tidak berada tepat di kawasan citeureup, namun jarak tempuh menuju beberapa tempat wisata bisa dibilang sangat strategis. Ada beberapa tempat wisata yang bisa dikunjungi, diantaranya:

1. Kebun wisata Pasirmukti, 
yaitu sebuah budidaya tanaman yang dikelola oleh pihak swasta yang berada di desa tarikolot, kecamatan. Citeureup. . Disini pengunjung bisa melihat secara langsung budidaya berbagai jenis  tanaman. Sesuai dengan namanya kebun wisata, pengunjung bisa menikmati suasana hijau yang teduh dan pastinya sesuai bagi anda yang suka hunting foto.

2. Pemandian Air Panas, Gunung Pancar. Tempat wisata ini tidak jauh dari Citeureup. terletak di desa Babakan Madang. Akses menuju lokasi pemandian dapat menggunakan jasa angkutan umum atau motor. Di tempat ini pengunjung juga bisa menikmati deretan hutan pinus yang menyejukkan. Pilihan yang pas bagi anda yang menyukai suasana alam




3. Taman Bunga Sentul, tempat wisata yang satu berada di daerah Sentul. Disini pengunjung akan melewati perumahan modern yang dilengkapi dengan suasana pegunungan. Tata kota yang menawan, rapi, teratrur dan indah menjadi daya tarik tempat wisata ini. Pengunjung bisa berfoto ria bersama keluarga ataupun sekedar makan bersama di tempat ini. Selain itu dikawasan Sentul ini juga terdaat beberapa fasilitas hiburan yang bisa dikunjungi.Diantaranya padang golf, arena outbond, ataupun wisata kuliner menikmati jajanan khas kota Bogor.
masih banyak lagi..

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kursi Wabup, ‘Siapa Dapat Apa’

Polemik pengisian wakil bupati (wabup) Bogor terus saja bergulir. Tarik menarik kepentingan antara partai politik (parpol) pengusung Rachmat Yasin- Nurhayanti (RAYA) saat pemilihan kepala daerah (pilkada) 2013 membuat suhu politik di Kabupaten Bogor kian memanas. Masing-masing parpol berusaha mempertahankan jagoannya aga r bisa menjadi pendamping Nurhayanti. Segala cara dilakukan agar tujuannya tercapai, apalagi kalau bukan demi kekuasaan. Politik tidak pernah lepas dari kepentingan. Sebab, politik menyangkut ‘ siapa dapat apa’, seperti yang diungkapkan pakar politik Amerika serikat Harold D Lasswell.

Rio... Tolong Jemput Aku

Malam itu, tubuh Rena mendadak menggigil. Suhu tubuhnya lumayan tinggi, sementara posisinya masih di kantor. Beruntung, malam itu pekerjaannya sudah selesai. Tinggal menunggu finishing yang dilakukan rekannya. Sambil rebahan, Rena membaringkan tubuhnya di ruang pojok yang ada di kantor. Ruang itu memang biasa dipakai untuk segala rupa. Ada yang tidur, gosip, makan bareng, solat dan juga rapat setiap awal pekan. Rena melipat tubuhnya untuk mempertahankan suhu tubuh yang malam itu dirasanya nano-nano.  Antara dingin yang menusuk kulit dan panas disertai kepala pusing hingga membuat matanya jadi berair. Dan ujungnya, air mata pun membanjiri wajahnya yang sudah terlihat layu. Sambil menggosok-gosokan tangan Rena coba mengembalikan suhu tubuhnya kembali normal. Itu juga cara dia menghilangkan rasa dingin yang membuat seluruh tubuhnya terasa ngilu. Malam itu sudah cukup larut. Dia pun sempat dilema apakah akan meminta jemput atau memaksa diri untuk pulang sendiri mengendarai moto

Menanti Takdir Tuhan untuk Disa

Adam dan Disa. Hubungan keduanya masih terbilang baik. Tapi, entahlah. Akhir-akhir ini Disa lebih memilih untuk menjaga jarak dengan Adam. Bukan karena tak suka, tapi karena ia tak ingin terlarut dalam perasaan yang belum jelas ujungnya. Malam itu, sebuah pesan muncul di ponsel Disa. "Besok libur, kemana kita'? begitu isi pesannya. Adam mengajak Disa pergi lagi. Tapi kali ini, gadis itu menolak. Karena alasan terlalu sering bepergian tiap kali libur akhir pekan. Disa memang terbilang wanita aneh. Kadang, ia menyukai berada di tengah keramaian. Berkumpul dengan teman-teman kantornya sesekali. Tapi,ia pun menikmati waktu sendiri, meski hanya bersama laptop dan alunan musik. Disa menolak karena ingin bersama keluarganya. Ia merasa tak enak hati jika tiap libur, ia harus keluar rumah. Lalu kapan waktu untuk ayah, ibu dan saudaranya. Begitu isi pikiran Disa saat mendapat ajakan Adam. Beruntung, Adam cukup pengertian. Keduanya pun gagal bertemu.  Dalam hati Disa,