"Jalan Masing-masing"
By: ulaull
Riu memilih memutuskan lelaki itu. Dengan harapan, setelah
keputusan itu, keduanya bisa fokus pada tujuan masing-masing. Sore itu, Riu dan Rian janjian untuk bertemu di salah satu pusat
perbelanjaan di Jakarta. Suasana masih hangat.
Pertemuan kali itu untuk menentukan arah hubungan yang saat itu masih terjalin. Bagi Riu,hubungan itu adalah yang pertama kali dijalin
Sebelumnya, ia tidak pernah mengikat perasaannya dengan istilah pacar. Namun, nampaknya Allah punya rencana lain. DIA biarkan Riu mengenal lelaki itu, sampai akhirnya Riu merasakan perpisahan. Usai makan malam,Riu beranikan diri mengungkapkan perasaannya. Hubungan jarak jauh yang ia jalani, membuat batinnya tersiksa.
Pikiran Riu sering tak menentu. Rasa curiga kerap muncul dan membuatnya jadi tidak nyaman. Akankah hubungan Riu dan kekasihnya terus menerus berjarak. Ia pun membatin. Namun, saat bertemu Rian, ia tumpahkan perasaannya. Hingga keluar kata putus. Riu memilih agar keduanya jalan masing-masing. Bukan karena saat itu Riu tidak lagi ada rasa, tetapi Ia ingin kebaikan untuk keduanya.
"Aku tidak akan pacaran lagi, sampai 2014. Kecuali bila ada lelaki yang ingin meminangku. Aku harap kamu yang akan kembali"
Rian tidak berkata banyak. Ia hanya diam dan pasrah. Pertemuan kali itu berakhir di Masjid. Sebelumnya, ia berniat mengantar pulang. Tapi Riu menolaknya. Meski saat itu, ia pun berharap. Riu tidak ingin Rian tahu kalau hatinya menjerit. Hatinya seperti disayat pisau. Sakit. Riu memilih naik angkutan umum. Dan, di sepanjang perjalanan ia coba tahan air matanya.
Malam itu, Riu benar benar merasakan patah hati. Padahal, ia sendiri yang memutuskan. Tangisnya pun tak terbendung saat ia tiba di rumah. Melihat Ibunya, air mata pun seketika membanjiri wajahnya. Hatinya sakit, hatinya terluka. Dan, ada penyesalan atas rasa yang selama ini dipupuknya.
Hari pun berlalu. Riu mencoba bangkit, tetapi bayang-bayang Rian selalu saja muncul di pikirannya. Sehingga lagi-lagi ia tak bisa menahan tangis.
Riu masih menyimpan perasaan yang mendalam. Bahkan, walaupun sudah putus, Riu masih suka mencari tahu kegiatan Rian, melalui media sosial.
*********
"Terimakasih Allah "
Siang itu, matahari begitu semangat menampakkan sengatan cahayanya. Namun, tidak demikian dengan Riu. Setelah putus dengan Rian, ia mendadak jadi pendiam. Bahkan, ia sering terlihat melamun, memikirkan orang yang selama ini telah dipercaya.
Wajah Rian sering muncul dalam pikirannya. Ada penyesalan dalam dirinya telah memutuskan hubungan dengan Rian. Saat itu, Riu masih berpikir bila Rian benar-benar lelaki yang beda, seperti kebanyakan. Bak kata pepatah, orang jatuh cinta memang seringkali buta. Sulit melihat mana yang nyata dan semu.
Bayangan Rian selalu muncul. Setiap kali ia ingat kenangannya bersama Rian, tetes air mata pun tak bisa ditahan. Saat itu, tak ada cara selain mendoakan kehidupan masing-masing. Setiap kali waktu salat, tak bosa ia meminta agar bayangan Rian dijauhkan.
Riu ingin menata hidupnya. Riu ingin bisa berkarya. Tapi saat itu ia sulit mengusir bayangan Rian. Sampai akhirnya, Allah pun menunjukkan Cahaya-NYA. Allah membuka pikiran Riu tentang siapa Rian sebenarnya. Allah memang selalu punya cara untuk menyampaikan pesan kepada hamba-NYA.
Dan, benar saja. Siang itu, saat Riu membuka media sosial milik mantan kekasihnya terlihat status yang membuat hatinya bergetar. Statusnya membuat Riu bertanya-tanya, siapa yang dimaksud Rian dalam status itu. Selama beberapa hari, Riu mencoba memastikan komentar yang tertulis dalam akun medsos nya.
Sampai akhirnya, Riu mengetahui yang sebenarnya. Lelaki yang ia percaya itu adalah dosa besar yang pernah ia lakukan. Rian sudah memiliki kekasih baru, dalah hitungan minggu. Setelah Riu memutuskannya. Kesalahan Riu menilai sosok Rian, membuatnya sangat terpukul saat itu. Riu benci dirinya sendiri yang sudah mebuang air matanya untuk lelaki macam Rian.
Riu merasa bodoh, telah memberikan kepercayaannya pada Rian. Tapi, Riu pun akhirnya sadar bila semua yang telah dilalui adalah pembelajaran yang membuatnya jadi pribadi yang lebih kuat dan bijaksana.Terimakasih Allah.
********
ini cerita berdasarkan pengalaman pribadi yak?
BalasHapuskaya pernah denger langsung dari elu sin,, hihii...