Sebuah rasa yang perlahan terus tumbuh, Seperti mawar yang ditanam dan dirawat hingga terlihat cantik dan memesona. Begitu juga perasaan Disa pada Adam.
Disa tak menyangka bisa memiliki rasa sayang pada lelaki yang pernah ditolaknya. Bersama Adam, Disa selalu merasa aman, nyaman, dan tenang. Walaupun ada gesekan kecil antara keduanya, tapi ujungnya selalu tersenyum.
Di saat Adam yang tiba-tiba murung tak jelas, Disa yang mengalah. Pun sebaliknya, saat Disa yang moodnya jelek Adam yang sadar untuk mengalah.
Disa pun teringat saat ia dan Adam sudah mendekati hari pernikahan. Seminggu sebelum pernikahannya, keduanya memutuskan untuk tidak bertemu. Terakhir, Adam mengantarkan Disa ke kantor. Dan, ia berniat menjemput kekasihnya di kantor saat jam pulang tiba.
Tapi tawaran itu ditolak. Disa hanya tak tega bila Adam harus keluar rumah lagi untuk mengantarnya pulang. Akhirnya malam itu Disa menolak tawaran Adam secara halus. Disa memilih pulang bersama teman satu kantornya, Dedi.
Ya, Dedi adalah partner kerja Disa di kantor. Hampir tiap malam, keduanya selalu menghabiskan waktu bersama menyelesaikan pekerjaan. Kebetulan kontrakan Disa tak begitu jauh dengan Dedi. Sehingga, malam itu Disa memutuskan untuk pulang diantar Dedi.
"Aku pulang sama Dedi, sekalian arah pulang kan. Kamu istirahat aja, ok" tulis Disa di pesan singkat via Whatsapp.
Adam cukup lama membalasnya. Sampai akhirnya ia hanya menulsikan kata singkat. "Iya hati hati,"begitu pesan Adam saat Disa bilang mau pulang.
Disa sudah tahu perasaan Adam pasti kesal dan tidak menentu. Karena Disa lebih memilih untuk diantar Dedi ketimbang Adam yang seminggu lagi akan sah jadi suaminya.
Tapi, Disa punya alasan kuat untuk menolak diantar Adam. Disa tak mau terlalu dekat jelang pernikahannya. Bagaimana pun juga ia harus bisa menjaga diri. Jangan sampai pertemuan keduanya justru menimbulkan prasangka di mata orang lain.
Akhirnya selama satu minggu keduanya tidak bertemu. Hanya lewat pesan Whatsapp keduanya menjaga hubungan. Saling mengingatkan untuk jaga kesehatan masing-masing. Serta memastikan keduanya sampai di rumah dengan selamat.
Bahkan, di hari seminggu sebelum menikah Adam pun masih harus keliling untuk mengantarkan undangan yang akan digelar di rumah Adam. Sedangkan Disa lebih banyak untuk menjaga kesehatan agar saat hari H, ia tidak drop.
Komentar
Posting Komentar