Langsung ke konten utama

H-7 Jelang Menikah


Sebuah rasa yang perlahan terus tumbuh, Seperti mawar  yang ditanam dan dirawat hingga terlihat cantik dan memesona. Begitu juga perasaan Disa pada Adam.

Disa tak menyangka bisa memiliki rasa sayang pada lelaki yang pernah ditolaknya. Bersama Adam, Disa selalu merasa aman, nyaman, dan tenang. Walaupun ada gesekan kecil antara keduanya, tapi ujungnya selalu tersenyum.

Di saat Adam yang tiba-tiba murung tak jelas, Disa yang mengalah. Pun sebaliknya, saat Disa yang moodnya jelek Adam yang sadar untuk mengalah.

Disa pun teringat saat ia dan Adam sudah mendekati hari pernikahan. Seminggu sebelum pernikahannya, keduanya memutuskan untuk tidak bertemu. Terakhir, Adam mengantarkan Disa ke kantor. Dan, ia berniat menjemput kekasihnya di kantor saat jam pulang tiba.

Tapi tawaran itu ditolak. Disa hanya tak tega bila Adam harus keluar rumah lagi untuk mengantarnya pulang. Akhirnya malam itu Disa menolak tawaran Adam secara halus. Disa memilih pulang bersama teman satu kantornya, Dedi.

Ya, Dedi adalah  partner kerja Disa di kantor. Hampir tiap malam, keduanya selalu menghabiskan waktu bersama menyelesaikan pekerjaan. Kebetulan kontrakan Disa tak begitu jauh dengan Dedi. Sehingga, malam itu Disa memutuskan untuk pulang diantar Dedi.

"Aku pulang sama Dedi, sekalian arah pulang kan. Kamu istirahat aja, ok" tulis Disa di pesan singkat via Whatsapp.

Adam cukup lama membalasnya. Sampai akhirnya ia hanya menulsikan kata singkat. "Iya hati hati,"begitu pesan Adam saat Disa bilang mau pulang.

Disa sudah tahu perasaan Adam pasti kesal dan tidak menentu. Karena Disa lebih memilih untuk diantar Dedi ketimbang Adam yang seminggu lagi akan sah jadi suaminya.

Tapi, Disa punya alasan kuat untuk menolak diantar Adam. Disa tak mau terlalu dekat jelang pernikahannya. Bagaimana pun juga ia harus bisa menjaga diri. Jangan sampai pertemuan keduanya justru menimbulkan prasangka di mata orang lain.

Akhirnya selama satu minggu keduanya tidak bertemu. Hanya lewat pesan Whatsapp keduanya menjaga hubungan. Saling mengingatkan untuk jaga kesehatan masing-masing. Serta memastikan keduanya sampai di rumah dengan selamat.

Bahkan, di hari seminggu sebelum menikah Adam pun masih harus keliling untuk mengantarkan undangan yang akan digelar di rumah Adam. Sedangkan Disa lebih banyak untuk menjaga kesehatan agar saat hari H, ia tidak drop.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SinetrON masa Kini...

Jika harus memilih sinetron saat ini yang memiliki nilai edukasi memang bukanlah perkara mudah. Karena, jika harus berkata jujur sinetron yang berkembang di Indonesia saat ini, hampir semuanya tidak mengandung nilai edukasi. menurut saya, nilai edukasi yang diberikan oleh media hanya tersirat sehingga yang terlihat lebih dominan nilai-nilai kekerasan disbanding nilai moral yang mendidik. Oleh karena itu, dalam hal ini memang sangat membutuhkan sikap kritis dari masyarakat yang menonton itu sendiri. Nilai edukasi yang ada di sinetron terkandung dalam setiap adegan yang diperankan oleh actor dan aktrisnya. kita tahu bahwa tidak semua penonton itu adalah khalayak aktif yang mampu menganalisiss isi dari sinetron. Sedangkan permasalahan yang ada adalah adegan yang sering dan menjadi ‘bulan-bulanan’ sinetron Indonesia  berkutat pada kekerasan, hedonism, dan seksualitas.  Ditambah pula, tidak adanya segmentasi khalayak atas sinetron yang ditayangkan. Sehingga batasan, mana yang...

PereMpuan itu HebaT

PEREMPUAN. Kata tersebut memiliki makna yang besar. Jika diperhatikan kata perempuan. terdiri dari satu kata yaitu empu, yang kemudian diberi awalan dan akhiran per- dan –an. Jika di eja satu persatu menjadi per- empu -an. Kata perempuan bisa diartikan sebagai yang di ‘empu’ kan. Mendengar kata “empu” persepsi kita pasti merujuk pada seseorang yang dihormati, dijunjung tinggi, bijaksana, lemah lembut, dan segala hal yang menunjuk pada sikap halus. Percaya atau tidak seorang perempuan memilki pengaruh yang besar bagi kehidupan di dunia ini. Seorang perempuan memilki kekuatan yang besar bahkan kekuatannya bisa melebihi seorang laki-laki. tanpa maksud untuk membandingkannya dengan kaum laki-laki namun itulah “real reality”. Bukti kekuatan perempuan bisa dilihat ketika mereka sedang mengandung dan melahirkan. Betapa kuatnya mereka, betapa beraninya mereka mempertaruhkan nyawanya demi sang anak. Walaupun demikian, keberadaan perempuan di tengah masyarakat seringkali dianggap lemah. ...

ke Gunung???

                Sebagian orang berpikir, apa sih enaknya naik gunung?itu kan bikin capek!”  naik gunung berarti jauh dari peradaban. Emang gak salah kalo ada yang bilang seperti itu, karena saya pun awalnya demikian. Mendaki gunung tidak senikmat yang saya bayangkan. Susah, capek , whuahh..., pokoknya yang gak enak2 banyak deh. Eitzz... tunggu dulu, meski gak enak  tapi ada buanyaaak pelajaran yang bisa kamu dapatkan ketika kamu melakukan proses yang namanya mendaki. Mendengar kata mendaki, pastinya pikiran kita tertuju pada perjalanan menuju puncak gunung. Semakin terus kita berjalan, perjalanan kita semakin naik dan pastinya semakin berat. Buat  saya pribadi disitulah rasa nikmatnya melakukan pendakian gunung. Apalagi jika berhasil sampai di puncak tertinggi. Wauuw.., rasanya sungguh nano-nano deh. Takjub melihat kebesaran ALLAH, puas karena berhasil melewati segala rintangan. Saya...