Ini adalah hari ke-28 aku memegang halaman. Dua halaman koran jadi tanggungjawab ku saat ini. Aku yang mencari berita, aku pula yang mengeditnya. Dan tentu saja, aku yang bertanggungjawab sampai semua tulisan ku jadi satu produk.
Rasanya memang gila. Kata orang bahkan orang tua ku sendiri pekerjaan ini tidaklah manusiawi. Tapi aku sendiri justru menikmati. Rasanya seperti candu. Tiap kali berhasil melewatkan satu hari, selalu tertantang untuk hari berikutnya.
Pusing, lelah, bosan itu pasti. Di saat tertentu aku ingin pergi dan melupakan semua pekerjaan yang sepertinya mengikat. Tapi lagi-lagi, apa yang aku lakukan aku senangi. Aku menyukai pekerjaan ini.
Meski diakui, aku belum cukup pandai menganalisis suatu masalah. Tetapi kantor ku tidak mau tahu. Kantor hanya menuntut agar orang-orang yang bekerja di tempat ini bisa profesional, laiknya perusahaan kelas-kelas menengah ke atas.
Bagi orang yang tak paham, mungkin aku dianggapnya hanya menghabiskan waktu. Bekerja tanpa ingat waktu, sementara tubuh ini terus dipaksa bekerja, otak juga demikian. Didesak agar terus berpikir. Dan, selalu ada rasa bahagia ketika aku bisa melewatinya.
Aku juga ingin membuktikan teori kesuksesan. Kesuksesan yang diraih dengan kerja keras, tekun dan tetap bersyukur. Aku yakin Allah tidak akan pernah tidur. Dia juga tahu, mana hamba-NYA yang ingin maju dan mana yang tidak.
Walaupun saat ini amunisi ku agak bermasalah. Karena, lagi-lagi kedua orang tua mempermasalahkan jam kerja ku yang tak ingat waktu. Entahlah, aku lebih memilih berkutat dengan pekerjaan. Ketimbang, kerja santai yang akhirnya membuat ku jadi berpikir macam-macam.
Tak ingin terjebak dalam satu pemikiran yang ujungnya justru membutakan...
Komentar
Posting Komentar