Di sebuah negeri antah berantah. Tinggalah seorang raja dan permaisurinya. Lengkap pula dengan jajaran para bentara yang membantu sang baginda mengurus negerinya. Dulunya sang baginda raja bukanlah siapa-siapa. Dia lebih banyak melanglang buana di negeri orang, untuk memperdalam ilmu. Sementara, di negerinya sendiri, ia tak banyak dikenal.
Namun, sang raja begitu pintar nan cerdik. Setelah selesai menggali ilmu, dia kembali ke tanah kelahirannya. Raja yang dikenal tampan itu pun memanfaatkan ilmunya untuk membangun negeri.. Sang raja menyadari saat itu dirinya tak mampu bergerak sendiri. Dia meminta para pengawalnya mencari bala bantuan.
Saat itu, muncul lah seorang pendekar yang memiliki pedang sakti. Tak hanya pandai menukik lawan, lewat jurus penanya. Pendekar itu pun pandai membuat puisi dan syair yang menghanyutkan perasaan seseorang.
Sang raja lalu memanggil pendekar itu. Dia meminta agar si pendekar yang masih muda itu membuatkan syair khusus. Raja ingin lewat syair itu dirinya bisa dikenal di pelosok negeri. Pendekar pun menyanggupi keinginan itu. Setelah menerima tawaran, sang pendekar mendayagunakan seluruh kemampuannya menulis bait demi bait syair untuk sang raja.
Pendekar itu bertekad membuat raja senang. Meski tidak sedikit pendekar sakti lainnya di negeri itu yang mencemoohkannya.Banyak yang menyangsikan kebisaan pendekar mendobrak pintu baja. Pendekar muda, yang masih bau kencur itu sering dikecilkan.
Tapi sang pendekar tak gentar. Ia pun membuktikan kesungguhannya, mengantarkan sang raja menduduki tahtanya. Bait-bait puisi yang ditulisnya mampu merasuk ke jiwa kaum kromo hingga abdi dalam kerajaan. Dan, duduk lah raja muda di negri antah berantah dengan segala kekuasaannya.
Lalu bagaimana dengan sang pendekar?
Sang pendekar tetap menghasilkan karya puisinya di negeri itu. Meski kini ia tak lagi dianggap oleh sang raja. Raja kesal dengan bait-bait syair yang dituliskan pendekar. Meski di setiap baitnya tersimpan pesan bagi baginda raja agar selalu berhati-hati memimpin negeri.
Raja di Negeri Antah Berantah
Komentar
Posting Komentar