Langsung ke konten utama

Mahasiswa PLUS2, Yukk

     
Jangan hanya menjadi mahasiswa biasa. Mugkin hal ini patut dijadikan prinsip bagi para mahasiswa. Dan motto tersebut berhasil diaplikasikan oleh teman kita, MESIA CHRISTI PERDANASARI atau yang akrab disapa mesia. Dara kelahiran, 11 maret 1987 ini merupakan salah satu mahasiswa terbaik di fakultas ilmu social dan ilmu politik (FISIP) UndiP . Sejak tahun 2005 lalu, mesia telah tercatat sebagai mahasiswi di jurusan administrasi public. Dan kinia, Ia berhasil lulus dengan indeks prestasi komulatif (IPK) tertinggi kedua se fakultas, yakni 3.72.


     Hidup adaIah perjuang. Dan mesia berjuang demi masa depannya. Awalnya ia pun tidak menyangka bisa mendapatkan IPK setinggi itu. Ia hanya berusaha untuk melakukan yang terbaik sesuai dengan motto hidupnya yang diambil dari film love. 
“ JANGAN PERNAH MENYERAH, KARENA KITA TIDAK AKAN TAU APA YANG AKAN TERJADI ESOK KALO KITA BERHENTI DIHARI INI “.
Tidak berbeda dengan mahasiswa pada umumnya. Selesai kuliah, mesia pun biasanya kembali ke kos. Dan sesekali ia hangout dengan teman-temannya. Sekedar shopping atau nonton film.
“Main-main, shopping, nonton film tetep, tapi kuliah harus tetep semangat juga”, ujarnya. Bagi mesia . tidak ada starategi khusus untuk mendapatkan IPK tinggi. Ia hanya menjalani hari-hari seperti biasa. “Strategi khusus gak ada, Cuma dengerin dosen, nonton berita, modal catatan komplit, dan kerjain tugas secepatnya, terus juga kalo disuruh nyari buku, langsung dicari same ketemu” kata mesia.


     Menurutnya, perolehan IPK tertinggi bukan karena ia pintar atau rajin, melainkan karena dukungan peer group-nya yang selalu memotivasi dan mendukung untuk terus menjadi yanag terbaik.

“Dibalik kerja keras terdapat peluang, karena itu kebanyakan orang tidak melihatnya”. (Ann Landers)

Mesia medapatkan peluang tersebut dan memanfaaatkannya hingga ia bisa menjadi lulus cumlaude. Disaat mahasiswa lainnya malas kuliah, ia tetap bersemangat kuliah. Dengan mendengarkan apa yang diajarkan oleh dosen. Salah satu trik yang ia lakukan untuk bisa konsentrasi kuliah adalah duduk di bangku paling depan. Dengan demikian, ia akan focus kearah dosen dan mau tidak mau mencatat apa yang diterangkan dosen. Dari catatan itulah, ia bisa mudah mengerjakan soal saat ujian.

     Kerja keras mesia untuk semangat kuliah akhirnya membuahkan hasil. Ia berhasil mengumpulkan ip dengan jumlah diatas 3. Meskipun saat semester awalnya IP-nya pernah turun. Namun ia berusaha untuk meningkatkannya kembali. Hingga akhirnya stabil dan lulus dengan predikat cumlaude.Yah, sebuah kebanggan besar bagi kedua orang tuanya.

     Meski tidak aktif berorganisasi di dalalm kampus, namun mesia merupakan mahasiswi yang aktif di karang taruna. Sejak SD hingga SMA, mesia memang telah terjun di organisasi. Hampir semua kegiatan yang ada disekolahnya ia ikuti. Sayangnya ketika di bangku kuliah ia terlalu bingung untuk memilih organisasi sampai akhirnya ia telat untuk mendaftar. Ternyata usia mempengaruhi orang untuk bergabung dalam organisasi. Hal ini berdasarkan pengalamannya yang terpaksa tidak tidak berorganisasi karena terlalu tua saat mendaftar. 

“sebenernya sejak SD sampai SMA aku aktivis, semua kegiatan yang ada di sekolah aku ikut, tapi pas kuliah bingung mau ikut apa. Giliran udah mau ikut, udah telat deh, ketua’an”


     Gadis yang meimilki hobI berpetualang ini mengaku bahwa ia bercita-cita menjadi wanita carrier.dengan demikian, ia bisa mengurus anak dan suaminya. Sekaligus bisa menghandle keluarga dan dirinya sendiri.
Sebagai perempuan, kita seharusnya bisa berdiri diatas kaki sendiri. Tidak melulu tergantung pada suami atau lelaki. Dan yang paling penting adalah kita bisa mendidik anak menjadi lebih baik. Dengan demikian kita bisa menjadi perempuan hebat.

Komentar

  1. wahhh..patut dicontoh. semoga kedepannya kita semua bisa seperti mesia yaa,amin

    BalasHapus
  2. wah patut dicontoh..
    semoga kedepannya kta bisa seperti mesia yaaa,amin.

    BalasHapus
  3. yah.., amiiin coL.
    buat aq yg penting bisa LULUS TEPAT waktu, syukur2 kl bs cumlaude (bmimpi dl)

    BalasHapus
  4. Contoh yang memberi semangat.ayoo kita bermai-ramai mencontohnya...

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kursi Wabup, ‘Siapa Dapat Apa’

Polemik pengisian wakil bupati (wabup) Bogor terus saja bergulir. Tarik menarik kepentingan antara partai politik (parpol) pengusung Rachmat Yasin- Nurhayanti (RAYA) saat pemilihan kepala daerah (pilkada) 2013 membuat suhu politik di Kabupaten Bogor kian memanas. Masing-masing parpol berusaha mempertahankan jagoannya aga r bisa menjadi pendamping Nurhayanti. Segala cara dilakukan agar tujuannya tercapai, apalagi kalau bukan demi kekuasaan. Politik tidak pernah lepas dari kepentingan. Sebab, politik menyangkut ‘ siapa dapat apa’, seperti yang diungkapkan pakar politik Amerika serikat Harold D Lasswell.

Rio... Tolong Jemput Aku

Malam itu, tubuh Rena mendadak menggigil. Suhu tubuhnya lumayan tinggi, sementara posisinya masih di kantor. Beruntung, malam itu pekerjaannya sudah selesai. Tinggal menunggu finishing yang dilakukan rekannya. Sambil rebahan, Rena membaringkan tubuhnya di ruang pojok yang ada di kantor. Ruang itu memang biasa dipakai untuk segala rupa. Ada yang tidur, gosip, makan bareng, solat dan juga rapat setiap awal pekan. Rena melipat tubuhnya untuk mempertahankan suhu tubuh yang malam itu dirasanya nano-nano.  Antara dingin yang menusuk kulit dan panas disertai kepala pusing hingga membuat matanya jadi berair. Dan ujungnya, air mata pun membanjiri wajahnya yang sudah terlihat layu. Sambil menggosok-gosokan tangan Rena coba mengembalikan suhu tubuhnya kembali normal. Itu juga cara dia menghilangkan rasa dingin yang membuat seluruh tubuhnya terasa ngilu. Malam itu sudah cukup larut. Dia pun sempat dilema apakah akan meminta jemput atau memaksa diri untuk pulang sendiri mengendarai moto

Menanti Takdir Tuhan untuk Disa

Adam dan Disa. Hubungan keduanya masih terbilang baik. Tapi, entahlah. Akhir-akhir ini Disa lebih memilih untuk menjaga jarak dengan Adam. Bukan karena tak suka, tapi karena ia tak ingin terlarut dalam perasaan yang belum jelas ujungnya. Malam itu, sebuah pesan muncul di ponsel Disa. "Besok libur, kemana kita'? begitu isi pesannya. Adam mengajak Disa pergi lagi. Tapi kali ini, gadis itu menolak. Karena alasan terlalu sering bepergian tiap kali libur akhir pekan. Disa memang terbilang wanita aneh. Kadang, ia menyukai berada di tengah keramaian. Berkumpul dengan teman-teman kantornya sesekali. Tapi,ia pun menikmati waktu sendiri, meski hanya bersama laptop dan alunan musik. Disa menolak karena ingin bersama keluarganya. Ia merasa tak enak hati jika tiap libur, ia harus keluar rumah. Lalu kapan waktu untuk ayah, ibu dan saudaranya. Begitu isi pikiran Disa saat mendapat ajakan Adam. Beruntung, Adam cukup pengertian. Keduanya pun gagal bertemu.  Dalam hati Disa,