Malam sebelum proses persalinan, aku masih sempat datang ke kantor. Saat itu aku sudah pembukaan satu. Aku sengaja datang ke kantor untuk mengambil pesanan baso aciku.
"Lu belum lahiran juga,"ujar Doyok, rekan kerjaku.
"Belum nih, baru pembukaan satu,"jawabku.
"Wah, pasti lama. Istri gw aja tiga hari baru lahir sejak pembukaan satu,"ujarnya.
"Semoga cepet ini mah,"jawabku yakin.
Aku memang sudah tak sabar ingin segera melahirkan. Maklum, sudah dua minggu ini aku cuti dan menanti kelahiran buah hati. Sampai akhirnya setelah beres mengambil pesanan baso aci, kami kembali ke rumah.
Malam itu, aku menahan rasanya kontraksi di rumah. Rasanya sungguh luar biasa. sudah pinggang terasa panas perut juga sudah tak karuan.
Sampai akhirnya rasa mulas itu datang lebih sering. Tepat pukul 22:00 WIB, kami menuju bidan. Saat dicek, aku baru mau pembukaan tiga.
Bidan menyuruhku untuk tiduran sambil menunggu kontraksi. Rasanya luar biasa. Mulutku tak berhenti mengucap dzikir, berdoa agar dimudahkan prosesnya. Sesekali aku remas tangan suamiku, bersamaan dengan rasa mules yang rasanya luar biasa.
Puncaknya, sekitar pukul 01:00 WIB, aku merasa ingin buang air besar. Aku meminta suami untuk mengantarkan ke kamar mandi. Tapi, meski ingin BAB, aku tidak bisa mengeluarkannya. Perutku betul betul mulas sampai aku nyaris menangis di kamar mandi.
"Aku mau pup, tapi gak bisa keluar,"jawabku sambil menangis
"Ibu jangan nangis. Ayo sini kita cek dulu ya bukaan berapa. Mungkin ini tanda mau ngajakin (keluar bayi-red),"jawab bidan jaga.
Akhirnya, aku diminta tiduran dan dicek pembukaannya.
"Ibu sudah pembukaan 7. Sebentar lagi ya,"kata bidan.
Malam itu, tim bidan dan perawatnya sudah bersiap siap dengan alat medisnya untuk proses persalinan. "Ibu tarik nafas ya. Nafasnya diatur. Sebentar lagi"kata bidan jaga.
Suamiku juga terus berusaha menyemangati agar aku kuat. Sesekali dia mecium keningku, dan mngusap kepalaku.
Sampai akhirnya dengan beberapa kali mengejan, suara tangisan bayi itu kudengar.
"Alhamdulillah, bayi kami lahir selamat dan sehat"
Selamat datang, jagoan!
Selamat ya, semoga menjadi anak yg Solih/Solihah
BalasHapus