Langsung ke konten utama

KUCINGAN : Tidak Hanya Sekedar Warkop

Jika biasanya di Jakarta dikenal dengan istilah warkop alias warung kopi, berbeda halnya dengan di Semarang. di Kota Loenpia ini, istilah warkop tidak begitu populer. Masyarakat semarang lebih mengenal istilah kucingan. Yaitu tempat makan yang biasanya buka dipinggir jalan dengan menggunakan gerobak dorong. Biasanya tempat ini buka pada malam hari hingga pagi. Disebut kucingan karena menu special yang tersedia di tempat ini adalah nasi kucing yaitu nasi bungkus dengan porsi yang sedikit. Mungkin hampir mirip dengan porsi saat memberi makan kucing.

Disemarang sendiri kucingan tersebar dimana-mana. Hampir di setiap jalan, anda bisa menemui tempat ini. Misalnya di jalan pleburan, Tembalang, jl.Kertanegara atau di kucingan pak Gik. Kucingan Pak Gik merupakan salah satu tempat yang banyak pengunjungnya. Tempat ini terletak di jalan Gajah Mada. Biasanya kucingan Pak Gik ini buka mulai jam 22.00 hingga jam 07.00 Pagi. Yah, buat anda yang merasa lapar di jam-jam malam, tidak perlu khawatir. Kucingan ini bisa dijadikan salah satu alternative untuk anda kunjungi.

Selain bisa bersantai bersama teman, sahabat dan relasi, anda juga bisa menikmati secangkir kopi ataupun the hangat di tempat ini. Minuman ini bisa menghangatkan tubuh dimalam hari. Untuk menikmati secangkir kopi, anda tidak perlu merogoh kocek terlalu dalam, cukup dengan uang 1500 rupiah, anda sudah bisa menikmati secangkir kopi atau teh. Makanan yang disajikan pun relative murah, sesuai dengan kantong mahasiswa. Rata-rata makanan di tempat ini seharga 500 rupiah saja. Untuk masalah kebersihan, anda tidak perlu khawatir karena meski berada dipinggir jalan, makanan ini tetap di dibungkus untuk menjaga dari debu jalanan.

Di Kucingan selain menyediakan nasi kucing juga menyediakan gorengan dan jajanan pasar. Ada tahu bakso, pangsit, sate telur dan masih banyak lagi. Selain itu , minuman yang dihidangkan pun bervariasi. Tidak hanya kopi, tapi di tempat ini juga menyediakan wedang jahe, susu soda, sirup dan aneka minuman siap saji.
Tempat ini cocok sekali buat anda yang masih berjiwa muda. Yah, biasanya tempat ini memang dipenuhi oleh anak-anak muda untuk kongkow-kongkow. Bagi mereka, tempat ini bisa menjadi sarana untuk menambah keakraban. Yah, salah satu kelebihan kucingan dibanding dengan tempat makan lain adalah selain murah meriah, di kucingan pengunjung atau pembeli pun dapat menggunakan tempat dengan leluasa. Berbeda halnya dengan dikafe ataupun di tempat makan lain yang biasanya harus pergi karena tempatnya akn dignakan oleh pengunjung lain.

Meski fasilitas di se-eksklusive kafe ataupun tempat makan lain, namun kucingan selalu ramai pengunjung. Yang datang ke tempat ini pun tidak hanya kalangan menengah bahkan seringkali kalangan menengah atas dengan mobil nya yang mewah makan di tempat ini.
Biasanya fasilitas yang disediakan di kucingan adalah bangku panjang dan lembaran tikar. Yah, pengunjung yang datang ke tempat ini biasanya duduk ngampar di tikar-tikar yang telah disediakan. Inilah yang membuat kucingan menjadi terasa lebih nyaman dan menambah keakraban diantara pengunjung.

Kucingan memang memiliki keunikan tersendiri, mulai dari penyajian, fasilitas, harga, bahkan hingga penjualnya pun unik. Di kucingan, anda akan menjumpai penjual-penjual yang hebat dalam menghitung. Yah, biasanya mereka menghitung dengan sangat cepat tanpa bantuan alat hitung, kalkulator. Meskipun mereka dalam keadaan melayani pembeli. 

Meski banyak kelebihan yang didapatkan, namun bagi anda yang alergi dengan asap rokok ataupun memiliki gangguan pernapasan, disarankan untuk tidak datang ke tempat ini. Karena di Kucingan tidak menyediakan area bebas rokok. Selain karena tempatnya yang terbatas yaki dipiggir jalan, juga banyak pengunjung yang merokok. Sehingga suara dominan yang lebih di utamakan. Anda harus bersiap untuk menghirup asap rokok, karena hal itu mengudara ketika anda datang ke kucingan.

Gimana? Apakah anda tertarik untuk mencoba. Tempat ini mungkin bisa dijadikan salah satu alternative untuk hang out bersama temanmu...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kursi Wabup, ‘Siapa Dapat Apa’

Polemik pengisian wakil bupati (wabup) Bogor terus saja bergulir. Tarik menarik kepentingan antara partai politik (parpol) pengusung Rachmat Yasin- Nurhayanti (RAYA) saat pemilihan kepala daerah (pilkada) 2013 membuat suhu politik di Kabupaten Bogor kian memanas. Masing-masing parpol berusaha mempertahankan jagoannya aga r bisa menjadi pendamping Nurhayanti. Segala cara dilakukan agar tujuannya tercapai, apalagi kalau bukan demi kekuasaan. Politik tidak pernah lepas dari kepentingan. Sebab, politik menyangkut ‘ siapa dapat apa’, seperti yang diungkapkan pakar politik Amerika serikat Harold D Lasswell.

Rio... Tolong Jemput Aku

Malam itu, tubuh Rena mendadak menggigil. Suhu tubuhnya lumayan tinggi, sementara posisinya masih di kantor. Beruntung, malam itu pekerjaannya sudah selesai. Tinggal menunggu finishing yang dilakukan rekannya. Sambil rebahan, Rena membaringkan tubuhnya di ruang pojok yang ada di kantor. Ruang itu memang biasa dipakai untuk segala rupa. Ada yang tidur, gosip, makan bareng, solat dan juga rapat setiap awal pekan. Rena melipat tubuhnya untuk mempertahankan suhu tubuh yang malam itu dirasanya nano-nano.  Antara dingin yang menusuk kulit dan panas disertai kepala pusing hingga membuat matanya jadi berair. Dan ujungnya, air mata pun membanjiri wajahnya yang sudah terlihat layu. Sambil menggosok-gosokan tangan Rena coba mengembalikan suhu tubuhnya kembali normal. Itu juga cara dia menghilangkan rasa dingin yang membuat seluruh tubuhnya terasa ngilu. Malam itu sudah cukup larut. Dia pun sempat dilema apakah akan meminta jemput atau memaksa diri untuk pulang sendiri mengendarai moto

Menanti Takdir Tuhan untuk Disa

Adam dan Disa. Hubungan keduanya masih terbilang baik. Tapi, entahlah. Akhir-akhir ini Disa lebih memilih untuk menjaga jarak dengan Adam. Bukan karena tak suka, tapi karena ia tak ingin terlarut dalam perasaan yang belum jelas ujungnya. Malam itu, sebuah pesan muncul di ponsel Disa. "Besok libur, kemana kita'? begitu isi pesannya. Adam mengajak Disa pergi lagi. Tapi kali ini, gadis itu menolak. Karena alasan terlalu sering bepergian tiap kali libur akhir pekan. Disa memang terbilang wanita aneh. Kadang, ia menyukai berada di tengah keramaian. Berkumpul dengan teman-teman kantornya sesekali. Tapi,ia pun menikmati waktu sendiri, meski hanya bersama laptop dan alunan musik. Disa menolak karena ingin bersama keluarganya. Ia merasa tak enak hati jika tiap libur, ia harus keluar rumah. Lalu kapan waktu untuk ayah, ibu dan saudaranya. Begitu isi pikiran Disa saat mendapat ajakan Adam. Beruntung, Adam cukup pengertian. Keduanya pun gagal bertemu.  Dalam hati Disa,