Langsung ke konten utama

Cita Rasa KOPI ...


Apakah anda penikmat kopi? Yah, buat anda yang menyukai kopi tidak ada salahnya jika mencicipi kopi robusta khas banaran coffe.banaran coffe merupakan salah satu tempat agro wisata, yang menyediakan kopi robusta dengan beragam varian rasa. Mulai dari kopi murni berwarna hitam pekat sampai kopi yang telah di racik bersama rasa-rasa lainnya seperti coklat, cream dan lain-lain.
Ditanah seluas 401 hektare dan berketinggian 480-600 di atas permukaan laut  in terdapat hamparan tanaman kopi jenis robusta. Perkebunan yang dikelola oleh PT Perkebunan Nusantara IX (Persero) ini berada dii Desa Asinan, Kabupaten Semarang.
Di banaran coffe ini, jenis kopi yang diditanam adalah kopi robusta, pengaruh iklim dan alamnya menghasilkan kopi robusta yang istimewa yaitu, keistimewaan rasa moccanya dengan aroma yang khas. Menurut rusdi pemandu kereta kopi ini sangat diminati oleh masyarakat, tidak hanya masyarakan indonesia tapi juga masyarakat luar negeri khususnya negara-negara eropa dan asia.
untuk mendapatkan Kopi Robusta membutuhkan waktu selama lima bulan, baru setelah itu, tanaman Kopi bisa dipanen.Jika sudah waktunya,maka biji kopi yang sudah berwarna merah atau agak kehitam-hitaman dapat langsung dipanen oleh pekerja yang mayoritas merupakan penduduk sekitar. Setelah dipanen, biji kopi tersebut di sortir di sebuah tempat khusus, Selama proses ini, terjadi proses pembersihan dari benda asing pada biji kopi hijau sebelum mengalami proses produksi. untuk memperoleh biji kopi  berkualitas, maka biji-biji kopi tersebut direndam dalam sebuah tempat. Nah,dalam proses ini akan terlihat biji mana yang kualitasnya baik dan mana yang buruk.  biji yang kualitasnya buruk akan mengambang sedangkan untuk biji kualitas baik akan sebaliknya yaitu mengendap di bawah permukaan atau tenggelam.

Untuk menghasilkan cita rasa yang khas dan istimewa, Ada 2 hal teknis dalam pengolahan kopi, yaitu pengolahan kopi secara kering dan basah. Kedua proses ini dikenal dengan istilah Robusta Dry Processing (RDP) dan Robusta Wet Processing (RWP).

Jika dilakukan dengan metode basah, biji kopi pilihan di olah dengan menggunakan mesin pengupas untuk mengambil ampas dari biji kopi tersebut.  kemudian hasilnya lalu di fermentasikan dan di rendam untuk mengeluarkan ampas yang tersisa. Sedangkan jika dilakukan dengan metode kering, biji kopi pilihan yang telah dipetik dibentangkan pada tikar khususs dan dibiarkan terjemur sinar matahari. Hal ini dilakukan selama dua sampai tiga mingg maka  selanjutnya biji kopi tersbeut dialirkan ke mesin pengupas. Dan kemudian dikeringkan dengan menggunakan mesin pengering. Selama ini, perusahaan itu menggunakan dua jenis mesin. Mesin pertama memerlukan waktu 48 jam, kedua selama 12 jam. Setelah kering, kemudian disortir kembali untuk mendapatkan kopi yang berukuran S, M, dan L. Itu untuk menemukan biji kopi grade I, grade II, dan grade III.

Proses pengolahan biji kopi pilihan ini dilakukan di PTPN IX Kecamatan PakelaN, Desa Getas Hingga saat ini, kualitas kopi produksi PTPN mendapatkan pengakuan oleh perusahaan-perusahaan multinasional. Hampir 60% produk hasil olahannya diekspor ke beberapa negara Eropa, Amerika, Australia, dan Asia dan Sisanya sekitar 40% untuk memenuhi permintaan perusahaan-perusahaan domestik. Kopi yang biasanya diekspor biasanya merupakan jenis kopi robusta RWP (Robusta Wet Proses), kopi ini memiliki kualitas nomor I.

Kopi Robusta
Robusta, merupakan tumbuhan canephora, yaitu tumbuh pada ketinggian yang rendah. Sekitar 800 meter dibawah perlukaan laut.  Kopi jenis ini memiliki karakteristik struktur yang kuat serta memiliki tingkat keasaman yang rendah. Untuk  budidaya kopi robusta dapat dilakukan dengan cara mengembangkan bibit vegetative yaitu cangkok, smabungan, okulasi atau stek. Di PTPN sendiri budidaya yang dilakukan adalah dengan cara stek.  Setiap kali selesai panen, maka tanaman kopi ini dipangkas tunasnya. Hal ini dilakukan selain agar tanaman tidak tumbuh terlalu tinggi, juga untuk memperbnyak ranting. Semakin banyak ranting, maka biji kopi yang dihasilkan pun semakin banyak. 

Bibit biji kopi diperoleh dai bunga. Jika menanam kopi dari awal hingga bisa bereprosuksi diperlukan waktu  sekitar 30 tahun.  Setiap pohon kopi berjarak 2 meter agar tidak terlalu lebar.
Untuk merawat tanaman ini, pihak PTPN melakukan pemupukan secara alami yaitu dengan memberi lubangan pada daerah sekat tanaman kopi tumbuh, dengan demikian maka daun-daun yang berjatuhan dapat dijadikan pupuk kompos dan emmbuat seubur tanaman ini. Namun demikian, pertumbuhan tanaman kopi ini tidak terlepas dari serangan hama dan penyakit diantaranya:

Hama dan Penyakit
Hama yang menyerang tanaman kopi antara lain:
1. Bubuk buah kopi (Stephanoderes hampei)
2. Penggerek cabang cokelat dan hitam (Cylobarus morigerus dan Compactus)
3. Kutu dompolan (Pseudococcus citri)
4. Kutu lamtoro (Ferrisia virgata)
5. Nematoda Akar
6. Kutu loncat (Heteropsylla sp.)
Penyakit yang biasa menyerang tanaman kopi antara lain:
1. Penyakit Karat daun
2. Jamur upas
3. Akar hitam dan akar cokelat
4. Bercak daun
5. Mati ujung
6. Embun jelaga
7. Bercak hitam pada buah
Untuk mengatasi hal ini, pemangkasan tunas menjadi salah satu alternatifnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SinetrON masa Kini...

Jika harus memilih sinetron saat ini yang memiliki nilai edukasi memang bukanlah perkara mudah. Karena, jika harus berkata jujur sinetron yang berkembang di Indonesia saat ini, hampir semuanya tidak mengandung nilai edukasi. menurut saya, nilai edukasi yang diberikan oleh media hanya tersirat sehingga yang terlihat lebih dominan nilai-nilai kekerasan disbanding nilai moral yang mendidik. Oleh karena itu, dalam hal ini memang sangat membutuhkan sikap kritis dari masyarakat yang menonton itu sendiri. Nilai edukasi yang ada di sinetron terkandung dalam setiap adegan yang diperankan oleh actor dan aktrisnya. kita tahu bahwa tidak semua penonton itu adalah khalayak aktif yang mampu menganalisiss isi dari sinetron. Sedangkan permasalahan yang ada adalah adegan yang sering dan menjadi ‘bulan-bulanan’ sinetron Indonesia  berkutat pada kekerasan, hedonism, dan seksualitas.  Ditambah pula, tidak adanya segmentasi khalayak atas sinetron yang ditayangkan. Sehingga batasan, mana yang...

PereMpuan itu HebaT

PEREMPUAN. Kata tersebut memiliki makna yang besar. Jika diperhatikan kata perempuan. terdiri dari satu kata yaitu empu, yang kemudian diberi awalan dan akhiran per- dan –an. Jika di eja satu persatu menjadi per- empu -an. Kata perempuan bisa diartikan sebagai yang di ‘empu’ kan. Mendengar kata “empu” persepsi kita pasti merujuk pada seseorang yang dihormati, dijunjung tinggi, bijaksana, lemah lembut, dan segala hal yang menunjuk pada sikap halus. Percaya atau tidak seorang perempuan memilki pengaruh yang besar bagi kehidupan di dunia ini. Seorang perempuan memilki kekuatan yang besar bahkan kekuatannya bisa melebihi seorang laki-laki. tanpa maksud untuk membandingkannya dengan kaum laki-laki namun itulah “real reality”. Bukti kekuatan perempuan bisa dilihat ketika mereka sedang mengandung dan melahirkan. Betapa kuatnya mereka, betapa beraninya mereka mempertaruhkan nyawanya demi sang anak. Walaupun demikian, keberadaan perempuan di tengah masyarakat seringkali dianggap lemah. ...

ke Gunung???

                Sebagian orang berpikir, apa sih enaknya naik gunung?itu kan bikin capek!”  naik gunung berarti jauh dari peradaban. Emang gak salah kalo ada yang bilang seperti itu, karena saya pun awalnya demikian. Mendaki gunung tidak senikmat yang saya bayangkan. Susah, capek , whuahh..., pokoknya yang gak enak2 banyak deh. Eitzz... tunggu dulu, meski gak enak  tapi ada buanyaaak pelajaran yang bisa kamu dapatkan ketika kamu melakukan proses yang namanya mendaki. Mendengar kata mendaki, pastinya pikiran kita tertuju pada perjalanan menuju puncak gunung. Semakin terus kita berjalan, perjalanan kita semakin naik dan pastinya semakin berat. Buat  saya pribadi disitulah rasa nikmatnya melakukan pendakian gunung. Apalagi jika berhasil sampai di puncak tertinggi. Wauuw.., rasanya sungguh nano-nano deh. Takjub melihat kebesaran ALLAH, puas karena berhasil melewati segala rintangan. Saya...