Langsung ke konten utama

PARE: kampung inggris or kampung CINTA???

Pare..
Ternyta slain bwt tempat belajar bhasa ingris, kota kecil yg biasa dsebuT "kampung inggris" ini juga dBuat utk nyari j0doh...(weww..)
bnyk bgt yg pd cinlok dsni..,
Ada cinlok antra murid-tutor, murid-murid, dan -tutor-tutor..
(waduh...)

Hahaha, bner2 kyk film.. Jadiny
Pare.. I'M in L0VE bwt para j0mblo..

Eitz, g cm bwt para j0mblo aja. Yg ud puny pSangan jg bs2 braliH k mata yg lain...( kudu sering2 dngerin laguny 'jagalah hati ')

ada yg bru kenal 3 mingGu lgsung muncul beniH2 Suka, bhkan ada jg yg bru ptama knal lgsung PDKT.. (O.M.G)

kota yang satu ini kadang juga buat pelarian para pendatang yang kebanyakan adalah anak muda..
mereka datang dari berbagai kalangan.. ada yang masih pelajar, mahasiswa, kerja, ataupun jobless..

niat mereka dateng ke tempat yang namanya pare ini juga macem-macem..
ada yang pengen memperlancar bahasa inggris, ada juga yang cuma pengen liburan dan ngisi waktu luas.., bahkan ada yang senagja datneg kesini buat tempat pelarian dengan alasan yang macemmacem.. misalnya aja putus cinta.., atopun blom dapet kerja...

satu bulan tinggal dipare rasanya bener-bener menyenangkan dan pastinya berkesan banget..
bukan karena saya cinlok.., tapi disini banyak banget pengalaman dan pelajrang yang bisa diambil.., gak cuma all about english tapi kalo buat saya pare itu adalah sekolah kehidupan..
kok bisa???

Pare..
Banyak orang yg bguru ilmu bahasa inggris dsini.(tmasuk saya)
mereka datang dari bbagai daerah, dg sgala perbedaanya..
Tak berlebihan jk dsebut miniatur indonesia. Karena dr saBang sampai merauke mereka ada disini.
Entah apa yg membuat mereka rela meninggalkan kota kelahiranny hany utk menetap d sbuah desa kecil bnama PARE ini. Bahkan tak jarang pula dr mereka yg rela bbulan2 bhkan btaun2 brada dsni dan merasa berat meningGalkanny..

Ada yg belajar mulai dari Nol, ada yg hany untuk refreshing, bahkan ada jg yg mjadikan t4 ini sbg pelarian dr khdupany..mulai dari masalah puTus cinta, blm d terima kuliah, belum mndpat pkerjaan,etc.

Apapun itu, saya senang bs bkesemptan btemu dg mereka.

Pare seperti sekolah kehidupan. Setiap hari qt bs belajar. Gak cuma bhs.ingGris tapi belajar tentang kesederhanaan, kemandirian, persahabatan, belajar u/ mjd pemimpin, belajar ttg apapun..., slalu saja ada hal menarik dr tiap PRIbdi yg saya temui.

Mulai dr budayany, kebiasaan, pemikiran, karakter, sifat, sikap, perilaku, dan yg pasti agama..

Pertama kali saya datang ke tempat ini, sy merasa seperti seorang santri..
Nuansa religius bgtU kental skali d sni..

Dan cukup membuat saya JATUH CINTA...

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kursi Wabup, ‘Siapa Dapat Apa’

Polemik pengisian wakil bupati (wabup) Bogor terus saja bergulir. Tarik menarik kepentingan antara partai politik (parpol) pengusung Rachmat Yasin- Nurhayanti (RAYA) saat pemilihan kepala daerah (pilkada) 2013 membuat suhu politik di Kabupaten Bogor kian memanas. Masing-masing parpol berusaha mempertahankan jagoannya aga r bisa menjadi pendamping Nurhayanti. Segala cara dilakukan agar tujuannya tercapai, apalagi kalau bukan demi kekuasaan. Politik tidak pernah lepas dari kepentingan. Sebab, politik menyangkut ‘ siapa dapat apa’, seperti yang diungkapkan pakar politik Amerika serikat Harold D Lasswell.

Rio... Tolong Jemput Aku

Malam itu, tubuh Rena mendadak menggigil. Suhu tubuhnya lumayan tinggi, sementara posisinya masih di kantor. Beruntung, malam itu pekerjaannya sudah selesai. Tinggal menunggu finishing yang dilakukan rekannya. Sambil rebahan, Rena membaringkan tubuhnya di ruang pojok yang ada di kantor. Ruang itu memang biasa dipakai untuk segala rupa. Ada yang tidur, gosip, makan bareng, solat dan juga rapat setiap awal pekan. Rena melipat tubuhnya untuk mempertahankan suhu tubuh yang malam itu dirasanya nano-nano.  Antara dingin yang menusuk kulit dan panas disertai kepala pusing hingga membuat matanya jadi berair. Dan ujungnya, air mata pun membanjiri wajahnya yang sudah terlihat layu. Sambil menggosok-gosokan tangan Rena coba mengembalikan suhu tubuhnya kembali normal. Itu juga cara dia menghilangkan rasa dingin yang membuat seluruh tubuhnya terasa ngilu. Malam itu sudah cukup larut. Dia pun sempat dilema apakah akan meminta jemput atau memaksa diri untuk pulang sendiri mengendarai moto

Menanti Takdir Tuhan untuk Disa

Adam dan Disa. Hubungan keduanya masih terbilang baik. Tapi, entahlah. Akhir-akhir ini Disa lebih memilih untuk menjaga jarak dengan Adam. Bukan karena tak suka, tapi karena ia tak ingin terlarut dalam perasaan yang belum jelas ujungnya. Malam itu, sebuah pesan muncul di ponsel Disa. "Besok libur, kemana kita'? begitu isi pesannya. Adam mengajak Disa pergi lagi. Tapi kali ini, gadis itu menolak. Karena alasan terlalu sering bepergian tiap kali libur akhir pekan. Disa memang terbilang wanita aneh. Kadang, ia menyukai berada di tengah keramaian. Berkumpul dengan teman-teman kantornya sesekali. Tapi,ia pun menikmati waktu sendiri, meski hanya bersama laptop dan alunan musik. Disa menolak karena ingin bersama keluarganya. Ia merasa tak enak hati jika tiap libur, ia harus keluar rumah. Lalu kapan waktu untuk ayah, ibu dan saudaranya. Begitu isi pikiran Disa saat mendapat ajakan Adam. Beruntung, Adam cukup pengertian. Keduanya pun gagal bertemu.  Dalam hati Disa,