Langsung ke konten utama

Petanda Apa (Bag II)

Pagi itu, pikiran Disa melayang-layang. Banyak hal yang tiba-tiba mengusik hati dan pikirannya. Ia seperti berada di persimpangan jalan hingga bingung menentukan jalan.

Kemunculan Adam memang sedikit membuka hatinya untuk belajar menerima orang lain. Tapi entah kenapa saat Disa mulai dekat, tiba-tiba Tama hadir lagi dalam kehidupannya. Lelaki yang pernah disukai Disa tapi hanya dipendam.

Disa tahu kalau Tama sudah memiliki kekasih. Saat itu pula Disa mengubur perasaannya. Ia tutup pintu hati untuk lelaki jangkung itu. Hingga suatu hari, Allah mempertemukan keduanya. Disa dan Tama hadir dalam sebuah acara temannya.

Keduanya masih seperti dulu.Tama tak pernah tahu kalau selama ini Disa menyukainya. Bahkan, dalam setiap sujudnya, Disa selalu minta agar Allah memberikan hidayah untuk lelaki itu. Hingga, doa itu pun terjawab. Hampir lima tahun mereka berpisah, Disa mendapat kabar kalau Tama sudah menjadi seseorang yang lebih baik.

Kemunculan Tama terus membayangi hari Disa. Sayang, Tama tak pernah sadar kalau selama ini Disa menaruh rasa. Sementara, perlakuan Adam juga tidak kalah membuat wanita ini menangis, Karena sosok Adam begitu baik, bahkan Disa sering merasa bersalah telah bersikap tak adil pada lelaki yang selama ini bertahan untuk menjaga perasaan untuknya.

"Kalau aku tidak yakin, untuk apa aku bertahan selama dua tahun menunggu mu,"begitu jawab Adam

Disa juga sadar kalau Adam lah yang selama ini muncul membantunya di kala kesulitan. Saat sulit dan bahagia, entah mengapa Adamlah sosoknya yang menemani Disa.

Hingga suatu hari Disa memberanikan diri untuk menayakan alasan Adam memilihnya. Satu per satu jawaban Adam coba ia cerna. Dan kini Disa masih belajar untuk meyakinkan hatinya sembari berdoa agar Allah menuntun langkahnya dalam menentukan pendamping hidup.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SinetrON masa Kini...

Jika harus memilih sinetron saat ini yang memiliki nilai edukasi memang bukanlah perkara mudah. Karena, jika harus berkata jujur sinetron yang berkembang di Indonesia saat ini, hampir semuanya tidak mengandung nilai edukasi. menurut saya, nilai edukasi yang diberikan oleh media hanya tersirat sehingga yang terlihat lebih dominan nilai-nilai kekerasan disbanding nilai moral yang mendidik. Oleh karena itu, dalam hal ini memang sangat membutuhkan sikap kritis dari masyarakat yang menonton itu sendiri. Nilai edukasi yang ada di sinetron terkandung dalam setiap adegan yang diperankan oleh actor dan aktrisnya. kita tahu bahwa tidak semua penonton itu adalah khalayak aktif yang mampu menganalisiss isi dari sinetron. Sedangkan permasalahan yang ada adalah adegan yang sering dan menjadi ‘bulan-bulanan’ sinetron Indonesia  berkutat pada kekerasan, hedonism, dan seksualitas.  Ditambah pula, tidak adanya segmentasi khalayak atas sinetron yang ditayangkan. Sehingga batasan, mana yang...

PereMpuan itu HebaT

PEREMPUAN. Kata tersebut memiliki makna yang besar. Jika diperhatikan kata perempuan. terdiri dari satu kata yaitu empu, yang kemudian diberi awalan dan akhiran per- dan –an. Jika di eja satu persatu menjadi per- empu -an. Kata perempuan bisa diartikan sebagai yang di ‘empu’ kan. Mendengar kata “empu” persepsi kita pasti merujuk pada seseorang yang dihormati, dijunjung tinggi, bijaksana, lemah lembut, dan segala hal yang menunjuk pada sikap halus. Percaya atau tidak seorang perempuan memilki pengaruh yang besar bagi kehidupan di dunia ini. Seorang perempuan memilki kekuatan yang besar bahkan kekuatannya bisa melebihi seorang laki-laki. tanpa maksud untuk membandingkannya dengan kaum laki-laki namun itulah “real reality”. Bukti kekuatan perempuan bisa dilihat ketika mereka sedang mengandung dan melahirkan. Betapa kuatnya mereka, betapa beraninya mereka mempertaruhkan nyawanya demi sang anak. Walaupun demikian, keberadaan perempuan di tengah masyarakat seringkali dianggap lemah. ...

ke Gunung???

                Sebagian orang berpikir, apa sih enaknya naik gunung?itu kan bikin capek!”  naik gunung berarti jauh dari peradaban. Emang gak salah kalo ada yang bilang seperti itu, karena saya pun awalnya demikian. Mendaki gunung tidak senikmat yang saya bayangkan. Susah, capek , whuahh..., pokoknya yang gak enak2 banyak deh. Eitzz... tunggu dulu, meski gak enak  tapi ada buanyaaak pelajaran yang bisa kamu dapatkan ketika kamu melakukan proses yang namanya mendaki. Mendengar kata mendaki, pastinya pikiran kita tertuju pada perjalanan menuju puncak gunung. Semakin terus kita berjalan, perjalanan kita semakin naik dan pastinya semakin berat. Buat  saya pribadi disitulah rasa nikmatnya melakukan pendakian gunung. Apalagi jika berhasil sampai di puncak tertinggi. Wauuw.., rasanya sungguh nano-nano deh. Takjub melihat kebesaran ALLAH, puas karena berhasil melewati segala rintangan. Saya...