"Ini untuk kamu" ucap Adam sembari menyodorkan setangkai mawar pada Disa. Sebelum beranjak dari mobil, Adam memberikan bunga itu yang sudah dipersiapkan di kursi belakang. Entah apa maksudnya, tapi Disa sendiri sebenarnya masih belum terbiasa mendapatkan bunga itu dari seorang lelaki.
Seingat Disa bunga yang sama pernah diberikan kakak kelasnya saat dulu dia masih kuliah. Tapi itu sudah lama sekali. Tapi tak ada alasan Disa menolak bunga pemberian Adam.Meskipun dalam hatinya ada rasa yang bercampur aduk.
Disa sering dihantui rasa takut dengan romantisme yang diberikan seseorang yang belum menjadi pasangan halal. Takut jika itu hanya semu. Sama seperti ketika dulu ia mengikat perasaannya pada seseorang yang diyakini Disa benar benar cinta tapi justru sebaliknya.
Kegagalannya saat itu menjadi pelajaran berharga untuk Disa. Hingga ia pun berhati-hati membuka pintu hatinya untuk seseorang. Termasuk, membuka pintu itu untuk Adam. Lelaki yang selama ini hampir selalu ada saat Disa menemui kesulitan.
Dua tahun Disa mengabaikan perasaan Adam. Disa bersikukuh menganggapnya sekadar teman, Hingga timbul rasa simpati yang berubah jadi kagum dan entah akan berganti apa lagi.
Disa tak banyak kata saat mendapatkan sepucuk bunga itu. Ia hanya mengucapkan terimakasih dan menitip sebuah pesan.
"Semoga sisi romantis dan perhatiannya tidak akan berkurang kelak dengan pasangan halalnya,"begitu bunyi pesan yang disampaikan Disa pada Adam.
Seingat Disa bunga yang sama pernah diberikan kakak kelasnya saat dulu dia masih kuliah. Tapi itu sudah lama sekali. Tapi tak ada alasan Disa menolak bunga pemberian Adam.Meskipun dalam hatinya ada rasa yang bercampur aduk.
Disa sering dihantui rasa takut dengan romantisme yang diberikan seseorang yang belum menjadi pasangan halal. Takut jika itu hanya semu. Sama seperti ketika dulu ia mengikat perasaannya pada seseorang yang diyakini Disa benar benar cinta tapi justru sebaliknya.
Kegagalannya saat itu menjadi pelajaran berharga untuk Disa. Hingga ia pun berhati-hati membuka pintu hatinya untuk seseorang. Termasuk, membuka pintu itu untuk Adam. Lelaki yang selama ini hampir selalu ada saat Disa menemui kesulitan.
Dua tahun Disa mengabaikan perasaan Adam. Disa bersikukuh menganggapnya sekadar teman, Hingga timbul rasa simpati yang berubah jadi kagum dan entah akan berganti apa lagi.
Disa tak banyak kata saat mendapatkan sepucuk bunga itu. Ia hanya mengucapkan terimakasih dan menitip sebuah pesan.
"Semoga sisi romantis dan perhatiannya tidak akan berkurang kelak dengan pasangan halalnya,"begitu bunyi pesan yang disampaikan Disa pada Adam.
Komentar
Posting Komentar