Adam dan Disa. Hubungan keduanya masih terbilang baik. Tapi, entahlah. Akhir-akhir ini Disa lebih memilih untuk menjaga jarak dengan Adam. Bukan karena tak suka, tapi karena ia tak ingin terlarut dalam perasaan yang belum jelas ujungnya.
Malam itu, sebuah pesan muncul di ponsel Disa. "Besok libur, kemana kita'? begitu isi pesannya. Adam mengajak Disa pergi lagi. Tapi kali ini, gadis itu menolak. Karena alasan terlalu sering bepergian tiap kali libur akhir pekan.
Disa memang terbilang wanita aneh. Kadang, ia menyukai berada di tengah keramaian. Berkumpul dengan teman-teman kantornya sesekali. Tapi,ia pun menikmati waktu sendiri, meski hanya bersama laptop dan alunan musik.
Disa menolak karena ingin bersama keluarganya. Ia merasa tak enak hati jika tiap libur, ia harus keluar rumah. Lalu kapan waktu untuk ayah, ibu dan saudaranya. Begitu isi pikiran Disa saat mendapat ajakan Adam.
Beruntung, Adam cukup pengertian. Keduanya pun gagal bertemu. Dalam hati Disa, ada perasaan lega. Ya, itu artinya ia tidak perlu bertemu Adam. Disa hanya takut pertemuan yang terlampau sering membuat perasaannya jadi tak menentu.
"Iya kalau berjodoh, kalau tidak? Bukankah itu hanya saling menyakiti,"begitu batin Disa meyakinkan hati untuk tetap menjaga jarak dengan Adam,
Maklum,sudah tiga kali Disa gagal menjalin hubungan yang serius. Sehingga ia pun jadi selektif ketika memutuskan untuk membuka hati. Disa tak ingin kegagalan itu terulang lagi pada lelaki yang selama ini Disa anggap sangat baik.
Disa mengakui kalau sosok Adam selalu muncul saat Disa dalam keadaan darurat. Tapi, ia pun tak ingin membuka hatinya hanya karena perlakuan baik Adam tanpa mengenal sosok aslinya.
Disa berharap dengan cara Tuhan, hubungannya dengan Adam ditunjukkan jalan terbaik.
Komentar
Posting Komentar