Langsung ke konten utama

Lihat, Dengar dan Rasakan...

mengajak anak-anak bernyanyi sebelum membagikan produk susu
     Bermain bersama anak-anak adalah hal yang menyenangkan bagi saya. Entahlah, saya selalu tertarik dengan dunia anak-anak. Dunia yang penuh dengan ketulusan, kejujuran dan keceriaan. Anak-anak adalah orang yang paling jujur. Mereka mengatakan apa yang mereka rasakan tanpa ada yang ditutup-tutupi. Berteman dengan mereka membuat saya belajar untuk menjadi calon ibu. Ibu untuk anak-anak saya nantinya. Saya belajar memahami dan mengerti dunia mereka. Belajar untuk berkomunikasi dengan mereka, mencari tahu apa yang mereka inginkan. Saya belajar untuk bisa mengambil hatinya dan membuat mereka nyaman dengan kehadiran saya.

          Masuk dalam dunia anak juga membuat membuat saya sedikit banyak merasakan apa yang dirasakan oleh ibu saya. Saya jadi teringat akan masa Kuliah Kerja Nyata (KKN), di mana saya dan teman-teman harus mengajar anak-anak di PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini). Kami harus mengajak anak-anak balita bermain sambil belajar. Ada bermacam karakter anak yang harus kami tangani. Ada anak yang pemalu, cengeng, ada pula yang agresif dan penuh percaya diri. Mereka cukup membuat saya belajar sabar. Belajar untuk bisa menyayangi mereka dan memberikan perhatian pada mereka.

          Saya bisa menikmati hari-hari bersama anak-anak. Meskipun kadang ada sebagian dari mereka yang nakal, tapi pada dasarnya mereka anak yang baik. Tergantung bagaimana orang tua itu mendidik. Mereka nakal karena mereka ingin diperhatikan. Dan faktanya, tidak sedikit anak-anak yang kurang mendapat perhatian dari kedua orang tua. Orang tua sibuk dengan pekerjaan, orang tua terlalu banyak anak hingga tidak terurus (saya temukan di lingkungan tempat saya tinggal). Dan alhasil, ada sebagian anak yang kemudian menjadi tidak bisa diatur. Mereka belajar dari lingkungan tempat tinggalnya. Mereka melakuakn proses imitasi (meniru), dan ketika tidak ada orang yang mengajari mereka bagaimana seharusnya , maka apa yang dilihat,  apa yang didengar itulah yang mereka lakuka dan anggap benar.

Foto bareng anak-anak pasca bagi-bagi susu
     Saya senang bisa mendapat kesempatan untuk berinteraksi dengan anak-anak saat masih duduk dibangku kuliah. Pengalaman KKN, dan pengalaman bekerja freelance sebagai sales and promotion sebuah produk susu formula untuk anak-anak, lagi-lagi memberikan saya pelajaran yang luar biasa. Saya percaya bahwa setiap yang saya lakukan dan terjadi dalam hidup saya akan berujung pada kebaikan. Sekalipun yang terjadi adalah hal yang tidak menyenangkan, tapi Allah lebih tahu yang terbaik untuk kita.  Just think positive guys!


Ilmu yang saya dapatkan dari pengalaman bersama anak-anak adalah bekal saya untuk nantinya menjadi ibu. Yes! Tidak ada yang sia-sia, sekalipun ilmu itu saya dapatkan dengan mengorbankan separuh waktu yang seharusnya saya gunakan untuk mengerjakan skripsi. 







Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kursi Wabup, ‘Siapa Dapat Apa’

Polemik pengisian wakil bupati (wabup) Bogor terus saja bergulir. Tarik menarik kepentingan antara partai politik (parpol) pengusung Rachmat Yasin- Nurhayanti (RAYA) saat pemilihan kepala daerah (pilkada) 2013 membuat suhu politik di Kabupaten Bogor kian memanas. Masing-masing parpol berusaha mempertahankan jagoannya aga r bisa menjadi pendamping Nurhayanti. Segala cara dilakukan agar tujuannya tercapai, apalagi kalau bukan demi kekuasaan. Politik tidak pernah lepas dari kepentingan. Sebab, politik menyangkut ‘ siapa dapat apa’, seperti yang diungkapkan pakar politik Amerika serikat Harold D Lasswell.

Rio... Tolong Jemput Aku

Malam itu, tubuh Rena mendadak menggigil. Suhu tubuhnya lumayan tinggi, sementara posisinya masih di kantor. Beruntung, malam itu pekerjaannya sudah selesai. Tinggal menunggu finishing yang dilakukan rekannya. Sambil rebahan, Rena membaringkan tubuhnya di ruang pojok yang ada di kantor. Ruang itu memang biasa dipakai untuk segala rupa. Ada yang tidur, gosip, makan bareng, solat dan juga rapat setiap awal pekan. Rena melipat tubuhnya untuk mempertahankan suhu tubuh yang malam itu dirasanya nano-nano.  Antara dingin yang menusuk kulit dan panas disertai kepala pusing hingga membuat matanya jadi berair. Dan ujungnya, air mata pun membanjiri wajahnya yang sudah terlihat layu. Sambil menggosok-gosokan tangan Rena coba mengembalikan suhu tubuhnya kembali normal. Itu juga cara dia menghilangkan rasa dingin yang membuat seluruh tubuhnya terasa ngilu. Malam itu sudah cukup larut. Dia pun sempat dilema apakah akan meminta jemput atau memaksa diri untuk pulang sendiri mengendarai moto

Menanti Takdir Tuhan untuk Disa

Adam dan Disa. Hubungan keduanya masih terbilang baik. Tapi, entahlah. Akhir-akhir ini Disa lebih memilih untuk menjaga jarak dengan Adam. Bukan karena tak suka, tapi karena ia tak ingin terlarut dalam perasaan yang belum jelas ujungnya. Malam itu, sebuah pesan muncul di ponsel Disa. "Besok libur, kemana kita'? begitu isi pesannya. Adam mengajak Disa pergi lagi. Tapi kali ini, gadis itu menolak. Karena alasan terlalu sering bepergian tiap kali libur akhir pekan. Disa memang terbilang wanita aneh. Kadang, ia menyukai berada di tengah keramaian. Berkumpul dengan teman-teman kantornya sesekali. Tapi,ia pun menikmati waktu sendiri, meski hanya bersama laptop dan alunan musik. Disa menolak karena ingin bersama keluarganya. Ia merasa tak enak hati jika tiap libur, ia harus keluar rumah. Lalu kapan waktu untuk ayah, ibu dan saudaranya. Begitu isi pikiran Disa saat mendapat ajakan Adam. Beruntung, Adam cukup pengertian. Keduanya pun gagal bertemu.  Dalam hati Disa,