Langsung ke konten utama

Psikolog: Lego Bisa Asah Kreativitas Anak




Mainan bagi anak-anak fungsinya bukan hanya saja membuat ia senang, melainkan dapat mengembangkan kecerdasan anak. Ratih Ibrahim selaku psikolog anak, menjelaskan anak-anak bukan hanya saja harus rajin dan pintar, tetapi harus kreatif.

Memiliki suatu inovasi adalah keunggulan luar biasa yang sama pentingnya dengan rajin dan pintar. Inilah mengapa moms harus membekali bakat yang si kecil yang dikembangkan lewat stimulasi sesuai usianya.

Stimulasi tersebut, Ratih mengatakan bisa didapatkan dari permainan yang diberikan. Salah satunya permainan lego yang bisa mengasah kreativitas seorang anak.

“Permainan ini juga dapat mendekatkan anak dan orangtua karena dapat dimainkan bersama-sama,” ujar Ratih 

Ada banyak manfaat yang diperoleh si kecil dari bermain lego./Copyright shutterstock.com

Ratih juga menjelaskan saat kita dilahirkan di dunia, kita sudah dikaruniai kecerdasan yang bersifat majemuk, seperti  kognitif, psikomotor, dan psikososial. Hal tersebut pun perlu diasah agar berkembang secara optimal. Bermain lego pun salah satu cara untuk mengoptimalkan kecerdasan karena anak akan memiliki imajinasi dari membuat lego-lego yang mereka susun.

Dari aspek kognitif, bermain lego anak dapat belajar konsep dasar, seperti mengenal bentuk, warna, jumlah, jarak atau ruang. “Imajinasi dan kreativitas anak pun berkembang melalui cara membuat bangunan, mengombinasi warna, dan lainnya,” papar Ratih.

Lalu untuk aspek psikomotor, anak-anak bermain lego dapat belajar koordinasi mata dan motorik. Keterampilan motorik halusnya berkembang dan motorik kasarnya berkembang lewat gerakan meraih, menekan, mengambil warna lego yang sesuai, menarik, atau memainkan jari jemari.

Dan manfaat lego untuk anak belajar psikososial ialah seperti anak bermain bersama teman mereka berinteraksi, diskusi, bekerja sama, diskusi, sharing mainan,belajar memberi, mengalah, dan tentunya bersosialisasi.

“Anak-anak yang gembira adalah pribadi yang sehat,” ujarnya.

Wah, ternyata banyak juga ya manfaat yang didapat anak dari bermain lego. Sebagai orang tua kita memang perlu lebih selektif dalam memilihkan permainan untuk anak sekaligus mendampinginya agar kegiatan bermainnya bisa bermanfaat untuk tumbuh kembangnya.

sumbe: https://www.fimela.com/parenting/read/3777884/manfaat-main-lego-untuk-anak-moms-perlu-tahu-nih



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kursi Wabup, ‘Siapa Dapat Apa’

Polemik pengisian wakil bupati (wabup) Bogor terus saja bergulir. Tarik menarik kepentingan antara partai politik (parpol) pengusung Rachmat Yasin- Nurhayanti (RAYA) saat pemilihan kepala daerah (pilkada) 2013 membuat suhu politik di Kabupaten Bogor kian memanas. Masing-masing parpol berusaha mempertahankan jagoannya aga r bisa menjadi pendamping Nurhayanti. Segala cara dilakukan agar tujuannya tercapai, apalagi kalau bukan demi kekuasaan. Politik tidak pernah lepas dari kepentingan. Sebab, politik menyangkut ‘ siapa dapat apa’, seperti yang diungkapkan pakar politik Amerika serikat Harold D Lasswell.

Petanda Apa (Bag II)

Pagi itu, pikiran Disa melayang-layang. Banyak hal yang tiba-tiba mengusik hati dan pikirannya. Ia seperti berada di persimpangan jalan hingga bingung menentukan jalan. Kemunculan Adam memang sedikit membuka hatinya untuk belajar menerima orang lain. Tapi entah kenapa saat Disa mulai dekat, tiba-tiba Tama hadir lagi dalam kehidupannya. Lelaki yang pernah disukai Disa tapi hanya dipendam. Disa tahu kalau Tama sudah memiliki kekasih. Saat itu pula Disa mengubur perasaannya. Ia tutup pintu hati untuk lelaki jangkung itu. Hingga suatu hari, Allah mempertemukan keduanya. Disa dan Tama hadir dalam sebuah acara temannya. Keduanya masih seperti dulu.Tama tak pernah tahu kalau selama ini Disa menyukainya. Bahkan, dalam setiap sujudnya, Disa selalu minta agar Allah memberikan hidayah untuk lelaki itu. Hingga, doa itu pun terjawab. Hampir lima tahun mereka berpisah, Disa mendapat kabar kalau Tama sudah menjadi seseorang yang lebih baik. Kemunculan Tama terus membayangi hari Disa. Sayan

Menunggu 100 Persen

Meja kerja Disa masih penuh dengan tumpukan buku. Banyak yang harus diselesaikannya sebagai seorang konsultan. Pagi itu, ia berangkat menggunakan transportasi umum. Karena, mobilnya sedang diperbaiki.  Disa orang yang simple. Ibarat tak ada rotan, akar pun jadi. Disa tak masalah harus berdesak-desakan bersama penumpang lainnya di bus kota yang begitu sesak. Tiba jam pulan kantor, sebuah pesan pun muncul. Lagi-lagi nama Adam yang muncul di layar ponselnya. "Kamu mau pulang jam berapa? Nanti aku jemput ya,"begitu pesan yang dikirimkan Adam lewat pesan singkat.  Sambil menyelesaikan pekerjaannya, Disa hanya melihat isi pesannya, sambil pikirannya berputar-putar. Disa tak biasa merepotkan orang lain. Bahkan, ia lebih suka membayar orang untuk menjemputnya, tanpa harus membebani orang lain.  Disa sempat menahan jawabannya.Meski ujungnya, ia pun berusaha menolak. "Aku dijemput ayah. Kamu enggak perlu repot menjemput,"jawab Disa.  "Kasiha