Oleh: Drs. Mardiya Ka Bidang Pengendalian Penduduk
Hingga saat ini, televisi masih menjadi salah satu media sumber informasi penting bagi keluarga. Melalui televise, seluruh anggota keluarga akan dapat mengetahui perkembangan dunia terbaru selain televisi juga menjadi salah satu sarana untuk menambah wawasan. Banyak yang bisa kita ambil dari menonton televisi di mana semua acara tersaji. Mulai dari acara berita informasi hingga hiburan. Itulah sebabnya banyak anak-anak kecil yang kemudian menjadi keranjingan menonton televisi selain handphone.
Berdasarkan identifikasi penulis, ada beberapa dampak negatif dari menonton televisi bila tidak terkendali/keranjingan: Pertama, dapat mengganggu penglihatan. Sejauh mata memandang, kita pasti akan terfokuskan terhadap televisi itu sendiri. Apalagi ketika menyaksikan acara favorit seakan mata enggan terpejam satu detikpun. Pancaran cahaya yang dikeluarkan televisi memang perlu diakui sangat mencolok. Efeknya, menonton televisi dengan jangka waktu panjang tentu dapat membuat penglihatan terganggu seperti mata menjadi minus.
Kedua, dapat mengganggu pendengaran. Secara visual mungkin sudah umum kita mengetahuinya, tetapi secara audio tak jarang yang menyepelekan hal ini. Volume televisi yang kurang terdengar atau malah terlalu keras membuat kita otomatis mengubah volume baik itu dikecilkan maupun dibesarkan. Volume suara yang tidak stabil inilah yang membuat pendengaran kita terutama gendang telinga dapat terganggu, mengingat volume suara yang kadangbesar, kadang kecil menjadi mengagetkan.
Ketiga, menyebabkan rasa malas. Dampak negatif televisi salah satunya dapat menyebabkan rasa malas. Itu terbukti, ketika acara favorit sudah dimulai membuat kita terus berhadapan dengan layar kaca sambil duduk menikmati acara tersebut, sehingga banyak waktu terbuang sia-sia. Padahal, ketimbang hanya sekadar duduk menikmati layar kaca, waktu yang terbuang bisa kita manfaatkan untuk beraktivitas yang lebih bermanfaat. Selain itu juga dapat menyebabkan rasa sakit pada tulang belakang, apalagi saat duduk dengan posisi yang salah.
Keempat, meniru adegan yang tidak pantas. Sebuah acara di televisi memang sangat cepat sekali mempengaruhi seseorang untuk menirukan. Seperti misalnya adegan kekerasan, tak jarang perilaku ini cenderung ditiru banyak orang, terutama anak-anak. Tentu ini menjadi dampak negatif televisi yang ditimbulkan bagi penikmatnya.
Kelima, cenderung mengikuti bahasa di televisi. Setiap orang yang menonton televisi saat ini cenderung mengikuti bahasa “gaul” yang ada dalam setiap acara televisi itu sendiri. Tak jarang, acara-acara remaja di televisi kini suka melontarkan bahasa yang terkadang sulit dipahami. Tak hanya itu, bagi kalangan kawula muda juga memiliki kecenderungan untuk meniru idola mereka. Seperti misalnya bahasa dan gaya berpakaian.
Keenam, menyebabkan penurunan daya pikir dan hilangnya konsentrasi. Orang yang menonton televisi dengan jangka waktu yang panjang tentu sangat berpengaruh terhadap daya pikiran dan konsentrasi. Ketika seseorang sudah begitu menikmati acara yang ditonton, maka sudah dapat dipastikan orang tersebut enggan beranjak dari depan layar kaca dengan waktu yang berlama-lama. Nah, inilah yang membuat seseorang mengalami penurunan daya pikir dan hilangnya konsentrasi karena daya pemikiran kita sudah terbujuk rayu oleh acara maupun iklan-iklan menggoda yang tayang di televisi.
Ketujuh, menyebabkan lupa waktu. Dampak negatif yang ditimbulkan televisi lainnya adalah, lupa waktu. Seseorang yang terlalu sering menonton televisi dapat menyebabkan kecanduan yang dikhawatirkan berlebih. Hal itulah yang membuat seseorang cenderung lupa waktu. Akibatnya orang tersebut sampai meninggalkan hal dan kewajibannya seperti belajar dan beribadah. Ambil contoh, banyak orang yang sengaja menyusun agenda kesehariannya disesuaikan dengan suatu acara televisi favorit. Karena acara yang ditonton tengah seru-serunya, tak ayal orang tersebut lupa waktu hingga menunda kewajibannya.
Demikian beberapa dampak negatif dari menonton televisi apabila sampai pada taraf keranjingan. Tugas kita sebagai orang tua yang memiliki anak dan remaja yang masih sekolah adalah memberi pengertian agar mereka mengendalikan keinginan yang berlebih untuk terus menerus menonton televisi, agar dampak negatifnya dapat dikurangi. Sementara dampak positifnya dapat dioptimalkan. Ada baiknya, orangtua member masukan pada anak dan remajanya waktu yang tepat untuk menonton televisi sekaligus masukan acara-acara yang layak ditonton. Dengan demikian, anak kita akan tetap focus dalam belajar yang menjadi kewajibannya untuk menggapai masa depan yang gemilang.
sumber: https://pemberdayaan.kulonprogokab.go.id/detil/1435/bahaya-keranjingan-menonton-televisi
Komentar
Posting Komentar