Malam ini,
Waktu menunjukkan pukul 23:20 wib. Saya masih disini, di salah satu
Kantor kecamatan yang ada di Bogor. Kalau saya perhatikan, hanya ada dua
perempuan yang tetap bertahan disini, yaitu saya dan saksi parpol yang
tengah asik mendengarkan pembacaan perolehan suara.
Kebanyakan yang ada disini adalah kaum adam. Beberapa orang di sekeliling seolah aneh melihat anak perempuan jam segini masih berkeliaran di luar. Pandangan mereka mengatakan sedang apa saya disini.
Ada beberapa wajah yang saya kenal. Mereka adalah saksi parpol yang saya ketahui setelah melakukan aksi SKSD alias Sok Kenal Sok Deket.
Mereka hanya tersenyum dan sesekali menyapa. Dari raut wajahnya, tampak wajah heran dengan apa yang saya lakukan malam ini. Duduk manis sambil melihat jalannya proses rekapitulasi perolehan suara yang sangat membosankan dan menjemukan.
Tapi justru saya mendapat satu pengalaman yang tak akan terlupakan. Pengalaman ikut dalam pemilihan legislatif dan mengawal proses demokrasi negeri yang konon demi melahirkan pemimpin terbaik bangsa.
Saya tidak tahu apakah cara ini memang ampuh menghasilkan pemimpin bangsa atau justru akan menambah deretan pencuri dan pengkhianat negeri?
Pengkhianat yang ingkar dengan perkataannya. Pengkhianat yang justru mencuri uang rakyat. Pengkhianat yang nasibnya tinggal menunggu kehendak sang kholik.
Pemilihan legislatif...., ini adalah pengalaman pertama saya ikut di dalamnya. Menjadi pemantau dan pemerhati setiap tahapan yang dilakukan. Saya senang mendapat kesempatan ini, karena banyak hal yang diperoleh selain rasa lelah pada tubuh ini.
Saya mendapat banyak keluarga. Meskipun mereka mungkin menganggap saya pengganggu karena kedatangan saya selalu meminta hasil kerjanya. Bahkan ada satu kecamatan yang justru menghindar ketika melihat saya.
Kalau ada camat seperti itu, saya suka senyum-senyum sendiri. Entah apa yang ada dipikiran camat seperti itu. Seringkali manusia bersikap sombong dengan jabatan yang melekat dalam dirinya.
Ada beberapa wajah yang saya kenal. Mereka adalah saksi parpol yang saya ketahui setelah melakukan aksi SKSD alias Sok Kenal Sok Deket.
Mereka hanya tersenyum dan sesekali menyapa. Dari raut wajahnya, tampak wajah heran dengan apa yang saya lakukan malam ini. Duduk manis sambil melihat jalannya proses rekapitulasi perolehan suara yang sangat membosankan dan menjemukan.
Tapi justru saya mendapat satu pengalaman yang tak akan terlupakan. Pengalaman ikut dalam pemilihan legislatif dan mengawal proses demokrasi negeri yang konon demi melahirkan pemimpin terbaik bangsa.
Saya tidak tahu apakah cara ini memang ampuh menghasilkan pemimpin bangsa atau justru akan menambah deretan pencuri dan pengkhianat negeri?
Pengkhianat yang ingkar dengan perkataannya. Pengkhianat yang justru mencuri uang rakyat. Pengkhianat yang nasibnya tinggal menunggu kehendak sang kholik.
Pemilihan legislatif...., ini adalah pengalaman pertama saya ikut di dalamnya. Menjadi pemantau dan pemerhati setiap tahapan yang dilakukan. Saya senang mendapat kesempatan ini, karena banyak hal yang diperoleh selain rasa lelah pada tubuh ini.
Saya mendapat banyak keluarga. Meskipun mereka mungkin menganggap saya pengganggu karena kedatangan saya selalu meminta hasil kerjanya. Bahkan ada satu kecamatan yang justru menghindar ketika melihat saya.
Kalau ada camat seperti itu, saya suka senyum-senyum sendiri. Entah apa yang ada dipikiran camat seperti itu. Seringkali manusia bersikap sombong dengan jabatan yang melekat dalam dirinya.
Komentar
Posting Komentar